وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
11. (Dan jika dikatakan kepada mereka,) maksudnya kepada orang-orang
munafik tadi ("Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi!") yakni
dengan kekafiran dan menyimpang dari keimanan. (Jawab
mereka,"Sesungguhnya kami ini berbuat kebaikan.") dan tidak dijumpai
pada perbuatan kami hal-hal yang menjurus pada kebinasaan. Maka Allah
swt. berfirman sebagai sanggahan atas ucapan mereka itu:
أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِن لَّا يَشْعُرُونَ
12. (Ingatlah!) Seruan untuk membangkitkan perhatian. (Sesungguhnya
mereka itulah yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar) akan
kenyataan itu.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا
آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا
إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَٰكِن لَّا يَعْلَمُونَ
13. (Apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu sebagaimana
orang-orang lain beriman!") yakni sebagaimana berimannya para sahabat
Nabi. (Jawab mereka, "Apakah kami akan beriman sebagaimana berimannya
orang-orang yang bodoh?") Artinya kami tidak akan melakukan seperti yang
dilakukan oleh orang-orang yang bodoh itu. Maka firman Allah menolak
ucapan mereka itu: (Ketahuilah, merekalah orang-orang bodoh tetapi
mereka tidak tahu) akan hal itu.
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا
قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا
مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
14. (Dan jika mereka berjumpa) asalnya 'laqiyuu' lalu damah pada ya
dibuang karena beratnya pada lidah berikut ya itu sendiri karena
bertemunya dalam keadaan sukun dengan wau sehingga menjadi 'laquu'
(dengan orang yang beriman, mereka berkata, "Kami telah beriman." Dan
bila mereka telah berpisah) dengan orang-orang yang beriman dan kembali
(kepada setan-setan mereka) maksudnya pemimpin-pemimpin mereka. (Kata
mereka,"Sesungguhnya kami ini bersama kamu) maksudnya sependirian dengan
kamu dalam keagamaan, (kami ini hanya berolok-olok.") dengan
berpura-pura beriman.
اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
15. (Allahlah yang memperolok-olokkan mereka) artinya membalas
olok-olokkan itu dengan memperolok-olokkan mereka pula (dan membiarkan
mereka) terpedaya (dalam kesesatan mereka) yakni melanggar batas
disebabkan kekafiran (terumbang-ambing) dalam keadaan bingung tanpa
tujuan atau pegangan.
Komentar
Posting Komentar